Dan, kita tahu bahwa perkalian angka 9 itu Unik
karena hasil perkalian angka 9, jika dijumlahkan akan menjadi angka 9 itu sendiri.
1 x 9 = 9 → 0 + 9 = 9
2 x 9 = 18 → 1 + 8 = 9
3 x 9 = 27 → 2 + 7 = 9
4 x 9 = 36 → 3 + 6 = 9
5 x 9 = 45 → 4 + 5 = 9
6 x 9 = 54 → 5 + 4 = 9
7 x 9 = 63 → 6 + 3 = 9
8 x 9 = 72 → 7 + 2 = 9
9 x 9 = 81 → 8 + 1 = 9
10 x 9 = 90 → 9+0 = 9
Bukan sulap bukan sihir. hati mungkin bisa berbohong, tapi tidak dengan angka hehe 😝
Rabu, 02 Januari 2019
Administrasi Pendidikan
MAKALAH
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Profesi Keguruan
Dosen Pengampu
:Dewi Mardhiyana,
M.Pd.
DisusunOleh :
1. DWI FATIMAH (0717010831)
2. KAMILIA NOVIANTI NUR A. (0717011031)
3. NUR KHABIBAH (0717011241)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdullilah, segala puji hanya milik Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan atas kehendak-Nya makalah ini
dapat diselesaikan walaupun makalah ini masih banyak kekurangan.Kami harap bisa diterima
dan dapat memberi saran dan kritik yang baik. Sholawat serta salam, semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW manusia termulia sepanjang
zaman.
Makalah yang berjudul “Administrasi Pendidikan” ini membahas mengenai konsep
administrasi pendidikan, baik di lihat dari proses, substansi, serta
pendekatannya secara makro. Ruang lingkup bidang garapan administrasi
pendidikan dan fungsi umum administrasi pendidikan dan penerapannya di sekolah
dilihat dari peran guru.
Penulisan makalh ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Profesi Keguruan.Dalam penyusunan makalah ini penulis
tidaklah sendiri, namun mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu
Dewi Mardhyana, M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan yang
telah memberikan arahan dalam penulisan makalah ini,
2. Teman-teman
yang tersayang yang telah berjuang untuk memberikan semangat dalam penulisan makalah
ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya meskipun kurang komperhensif.Penulis berharap makalah ini dapat
menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua.Amin yaa
robbal’alamin.
Pekalongan,
23November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
4
1.2
Rumusan Masalah
4
1.3
Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Administrasi
5
2.2 Fungsi Administrasi
5
2.3 Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah
7
2.4 Peranan Gurudalam Administrasi Pendidikan
8
2.5 Jenis Administrasi Pendidikan dalam Sekolah
Menengah
8
2.6 Prinsip Administrasi Pendidikan
20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
24
3.2 Saran
24
Daftar Pustaka
25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Administrasi pendidikan seringkali disalah artikan sebagai
semata-mata ketatausahaan pendidikan.Namun dari uraian berikut ini adalah bukan
sekedar itu.Mendefisinikan administrasi
pendidikan sebenarnya adalah mudah,karena ia menyangkut pengertian yang
luas.Culbertson(1982) mengatakan bahwa Schwab pada tahunenam puluhan telah
mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu. Ia
memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin timbul dalam
pelaksanaan administrasi pendidikan. Angka ini ia perkirakan dari berbagai
fenomena yang ada kaitanya dengan administrasi pendidikan, seperti masyarakat,
sekolah guru,murid, orangtua, dan variabel yang berhubungan dengan itu.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Rumusanmasalah yang
terdapatpadamakalahyaitu :
1.
Apa pengertian dari administrasi pendidikan?
2.
Apa fungsi administrasi pendidikan?
3.
Apa lingkup bidang garapan administrasi pendidikan
menengah?
4.
Bagaimana peran guru dalam administrasi pendidikan?
5.
Apa saja jenis administrasi pendidikan dalam sekolah
menengah?
6.
Apa prinsip dari administrasi pendidikan ?
1.3TUJUAN
Tujuan yang terdapatpadamakalahyaitu
:
1.
Untuk mengetahui pengertian dari administrasi pendidikan
2.
Untuk mengetahui fungsi administrasi pendidikan
4.
Untuk mengetahui peran guru dalam administrasi pendidikan
5.
Untuk megetahui jenis administrasi pendidikan dalam
sekolah menengah
6.
Untuk mengetahui prinsip administrasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Administrasi Pendidikan
Menurut asal katanya, (etimologis) administrasi adalah dari bahasa Latin
yang terdiri dari AD + MINISTARE yang
berarti melayani, membantu, dan memenuhi. (Hadari Nawawi.1983:5). Pendidikan
adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (UU No.20 tahun 2003 pasal 1)
Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai
tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentan dari
tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup
dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Administrasi pendidikan juga mengandung
pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian. Jadi,
administrasi pendidikan adalah kerjasama yang melalui prose untuk mencapai
tujuan pendidikan.
2.2 Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks
sekolah perlu di mulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan, dalam hal ini tujuan
sekolah menengah. Hal ini di sebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya
kegiatan administrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan
itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari
perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya
fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian
usaha itu( longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan
dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan itu.
A. Tujuan
Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah perlu
dibicarakan di sini karena alasa sebagai berikut: (a) tujuan pendidikan mnengah
merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasioal oleh karena itu, pemahaman
tentang hubungan eduanya perlu dilakukan, (b) tujuan pendidikan menengah
merupakan titik perangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah
menengah, dan (c) tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolak ukur
keberhasilan keiatan administrasi pendidikan dijenjang pendidikan itu. Di dalam
UU Nomor 2 Tahun 1989 di sebutkan bahwa
tujuan nasional pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
B. Proses sebagai
Fungsi Administrasi Pendidikan Menengah
Agar kegiatan dalam kompenen
administrasi pendidikan menengah dapat berjalan dengan baik dan mencapai
tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapa proses yang
merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pegkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seprti telah disinggung
secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan di uraikan proses
tersebut secara lebih rinci.
a. Perencanaan
Adalah pemilihan dari sejumlah
alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang
dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang di maksud dengan sumber
meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita
mengenal beberapa tahap, yaitu tahap : (a) identifikasi masalah, (b) perumusan
masalah, (c) penetapan tujuan, (d) identifikasi alternatif, (e) pemilihan
alternatif, dan (f) elaborasi alternatif.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih orang- orang serta
mengalokasikan prasarana dan sarana untuk menunjung tugas orang- orang itu
dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan
pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-
orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan
sekolah itu.
c. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu
usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti
yang di kehendaki.
d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan
sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di
sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya
dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
e. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan
mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan
menengah. Kegiatan ini di mulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan
dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan
anggaran tersebut.
f. Penilaian
Dalam waktu- waktu tertentu, sekolah
pada umumnya atau anggota organisasi sekolah seperti guru, kepala sekolah, dan
murid pada khususnya harus melakukan
penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta
mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan.
2.3 Lingkup Bidang Garapan Administrasi
Pendidikan Menengah
A.
Administrasi pendidikan menengah merupakan bentuk kerja
sama personel pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah.
Tujuan umum yang akan dicapai dalam kerja sama itu adalah membentuk kepribadian
murid sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sesuai dengan tingkat
perkembangannya pada usia pendidikan menengah. Tujuan itu dapat dijabarkan ke
dalam tujuan antara, yaitu tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum, dan
tujuan instruksional khusus.
B.
Administrasi pendidikan menengah merupakan suatu proses
yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan menengah, dimulai dari
perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan,
pemantauan, dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya.
C.
Administrasi pendidikan menengah merupakan usaha untuk
melakukan manajeman sistem pendidikan menengah.
D.
Administrasi pendidikan menengah merupakan kegiatan
memimpin, mengambil keputusan, serta komunikasi dalam organisasi sekolah
sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan menengah itu.
2.4 Peranan Guru dalam Administrasi
Pendidikan
Telah disebutkan dalam Bab 1 bahwa tugas utama guru yaitu mengelola
proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah
merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah, sistem
pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen- komponen lainnya. Guru harus
memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Di sekolah guru
berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya
untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam
lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum,
kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keungan dan hubungan
sekolah- masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun
tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif,
artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat
individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus
terlibat.
Di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992, pasal 20 disebutkan bahwa :” Tenaga
kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan
pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di pilih
dari kalangan guru”. Ini berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan
kegiatan administrasi di sekolah, guru
perlu secara sungguh- sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah,
jika karier yang di tempuhnya nanti adalah menjadi pengawas, kepala sekolah
atau pengelola satuan pendidikan yang lain.
2.5 Jenis Administrasi Pendidikan dalam Sekolah Menengah
Setelah
mempelajari bab ini mahasiswa di harapkan dapat memahami kegiatan administrasi
pendidikan di sekolah yang meliputi administrasi: kurikulum, kesiswaan,
personel, prasarana dan sarana, keuangan, layanan khusus, dan hubungan sekolah
masyarakat, serta peranan guru dalam kegiatan tersebut.Guru merupakan salah
satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia dituntut untuk mengenal
tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di sekolah akan
banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung
belajar-mengajar. Guru perlu memahami faktor- faktor yang langsung dan tidak langsung
menunjang proses belajar mengajar. Di bawah ini, akan diuraikan kegiatan
administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam pelaksanaan administrasi
pendidikan itu.
Di
bawah ini, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan.
A.
Administrasi Kurikulum
a)
Pengertian Kurikulum
Pandangan
klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu
sekolah. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat
dilihat dalam Undang- undang Sistem Pemdidikan Nasional No.20 Tahun menyebutkan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pen pendidikan tertentu.
Nana Syaodah,
(1997) menjelaskan ada tiga konsep yang terkait dengan kurikulum :
a. Kurikulum
merupakan inti pokok yang substansi kegiatan disekolah. Kurikulum berisi perencanaan
kegiatan belajar serta tujuan yang akan dicapai.
b. Kurikulum
dipandang sebagai suatu sistem yang meliputi sistem sekolah, sistem pendidikan
dan bahkan sistem masyarakat. Dalam hal ini, tercakup tata laksana perencanaan
kurikulum, pelaksanaan serta evaluasi dan penyempurnaan kurikulum.
c. Kurikulum
sebagai suatu studi yang dikaji oleh para ahli di bidang kurikulum.
Peran sentral guru sangat dibutuhkan
untuk memahami visi-misi dan tujuan sekolah dan menjabarkan ke dalam sebuah isi
kurikulum dan pembelajaran, kegiatan kesiswan, penciptaan kultur/ budaya
sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas.
Perencanaan kurikulum oleh guru antara
lain meliputi penyusunan program pengajaran caturwulan, serta penyusunan satuan
pelajaran, persiapan mengajar.
Dalam pengembangan kurikulum ini guru/
bidang studi ikut berperan dalam:
Penyusunan dan pengembangan satuan pengajaran atau RPP
i.
Pelaksanaan proses belajar mengajar
ii.
Pengaturan ruang belajar
iii.
Kegiatan kokurikulerdan kurikuler
iv.
Evaluasi hasil belajar
Administrasi Bahan Ajar
a. Buku pegangan
Buku pegangan digunakan oleh guru dan
peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat normatif, adaptif
dan produktif.
b. Buku pelengkap
Buku ini di gunakan oleh guru untuk
memperluas dan memperdalam penguasaan materi
c. Buku sumber
Buku ini dapat digunakan oleh guru dan
peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu/
keterampilan.
d. Buku bacaan
Buku ini dapat digunakan oleh guru dan
peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan untuk memperluas pengetahuan dan
wawasan serta sebagai bahan bacaan yang bersifat relatif.
B.
Administrasi Kesiswaan
Siswa merupakan
salah satu sub sistem yang penting dalam sistem pengelolaan pendidikan di
sekolah. Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi siswa menjadi
lulusn yang dikehendakioleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Beberapa
peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu di antaranya:
1. Dalam
peneriamaan siswa
2. Dalam masa
orientasi
3. Untuk
pengaturan kehadiran siswa di kelas
4. Memotivasi
siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi
5. Menciptakan
disliplin sekolah atau kelas yang baik
C.
Administrasi sarana dan prasarana
Secara
Etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan. Misalnya: lokasi/ tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang
dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dsb.
Dengan demikian
dapat di tarik kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang
secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Terdapat
beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasaana diantaranya:
1. Berdasarkan
konsepsi lama dan modern
Di artikan sebagai sebuah sistem yang
mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah.
2. Berdasarkan
pandangan pendekatan operasional tertentu
Seperangkat kegiatan dalam
mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan prasarana di sekolah melalui
penggunaan disiplin, seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan
prasarana sekolah, seperangkat kegiatan untuk mempertahankankeutuhan dan keamanan
dari sarana yang ada di sekolah.
Pengertian lain dari administrasi
sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar mengajar yang efektifdan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang
ada.
·
Prinsip dan tata tertib pemeliharaan sarana dan prasarana
Setiap sekolah memiliki prinsip-
prinsip dan tata tertib mengenai penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
praarana sekolah, hal itu bertujuan untuk mempermudah administrator dalam
mengawasi dan mengatur sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut.
·
Komponen
administrasi sarana dan prasarana pendidikan
1. Lahan
Lahan yang diperlukan untuk mendirikan
sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap.
2. Ruangan
Ruangan pendidikan berfungsi untuk
menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktik. Sedangkan ruangan administrasi
berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Serta ruangan penunjang
berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar
mengajar.
3. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3
fungsi yaitu: fungsi pendidikan, fungsi administrasi, dan fungsi penunjang.
Fungsi administrasi yang di pandang
perlu dilaksanakan kesiswaan secara khusus oleh kepala sekolah adalah:
1.) Perencanaan
Dapat dipandang sebagai suatu proses
penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang secara terpadu dan sistematis berdasarkan
landasan, prinsip- prinsip dasar dan data atau informasi yang terkait.
2.) Pengorganisasian
Adalah suatu proses yang menyangkut
perumusan dan rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang berdasarkan
struktur organisasiformal kepada orang- orang yang memiliki kesanggupan dan
kemampuan melaksanakannya sebagai prasyarat bagi terciptanya kerjasama yang
harmonis dan optimal ke arah tercapainya tujuan secatra efektif dan efisien.
3.) Menggerakan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala
sekolahuntuk memberikan pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk
melaksanakan tugas dan kegiatannya secara bersama-sama dalam rangka mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
·
Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu
adalah
1. Mewujudkan
situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam
pembelajaran.
3. Menyediakan dan
mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa
belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam
proses pembelajaran.
4. Membina dan
membimbingbsiswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta
sifat- sifat individunya.
D.
Administrasi personil
1. Pengertian
Menurut asal katanya, ( etimologis)
administrasi adalah dari bahasa latin yang terdiri dari AD+MINISTRARE yang
berarti melayani, membantu, dan mematuhi. Administrasi personil upaya melayani
atau membantu personil agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
2. Supervisi dan
administrasi personil
Supervisi merupakan pengawasan terhadap
unsur manusia yang terlibat dalam administrasi. Supervisi mempunyai hubungan
lebih langsung degan administrasi personil. Masalah administrasi personil agar
terselesaikan diperlukan supervisu.
3. Unsur – unsur
kegiatan administrasi personil
Keberhasilan program pendidikan tidak hanya
tergantung pada konsep-konsepprogram yang disusun dengan cermat dan teliti
saja, akan tetapi juga dalam mendauyakan personil yang mempunyai kesanggupan
dan keinginan untuk berprestasi, tanpa personil yang cakap, program pendidikan
yang bagaimanapun baiknya tidak akan berhasil. Kesanggupan dan kegairahan
personil dalam pelaksanaan program kesanggupan dan kegairahan personil dalam
pelaksanaan program tergantung pada pembinaan dan pengembangannya, yang mulai
sejak seleksinya; dengan kata lain, tergantung pada administrasinya.
Unsur-unsur kegiatan yang tercangkup dalam
administrasi personil sebagai suatu proses yang menyeluruh dan
berhubung-hubungan adalah:
a. Pengadaan
Dalam pengadaan
ini tercangkup:
1) Seleksi
2) Pengangkatan
3) Penempatan/penugasan.
Usaha untuk mengisi kedudukan disekolah memerlukan
prosedur yang teliti supaya dapat menghasilkan penenmpatan personil yang
bermutu dan cocok untuk kedudukan yang akan dipercayakan kepadanya. Tugas dan
kewajiban calon disusun dalam membentuk spesifikasi pekerjaan dan atas dasar
ini ditetapkan standar seleksi untuk menilai kemampuan calon yang memenuhi
persyaratan seleksi, baik kualitatif maupun kuantitatif, mendapat pengangkatan
secara formal dengan surat keputusan pengangkatan. Berdasarkan pengangkatan itu
diserahkanlah kepada petugas baru itu kewajiban dan tanggung jawab tertentu,
dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikannya, pengalamanya, kualifikasi
profesional dan minatnya.
b. Orientasi
Kegiatan
orientasi bermaksud memberikan kesiapan sikap mental dan sosial; kepada petugas
baru, supaya dia dapat mrngefektifkan sega potensi yang dimilikinya secara
maksimal dalam lingkungan kerja yang baru.
c. Pembinaan
Petugas yang
sudah dapat menyesuaikan diri dan mengefektifkan potensinya, harus tetap
mendapat motivasi, dorongan, dan bantuan agar tidak menurun efktifitasnya dan
tetap produktif, pembinaan ini dilihat dari dua segi :
1) Pembinaan
profesional bertujuan agar petugas tetap bergairah mengefektifkan kemampuan
profesionalnya, tetap berusaha menjadi anggota yang kreatif dan produktif.
2) Pembinaan
sosial bertujuan untuk memelihara kepuasan kerja dalam kelompok. Kesadaran
bahwa setiappetugas melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan bersama dan
dengan jalan bekerja sama, harus selalu dipelihara.
d. Peningkatan
1) Agar
usaha mendapatkan kemajuan dan peningkatan dalam usaha berupa peningkatan hasil
usaha melalui peningkatan prosesnya. Peningkatan ini dapat dicapai melalui
manusianya. Tanpa peningkatan personil diharapkan peningkatan hasil atau proses
bekerja.
2) Dalam
peningkatan personil harus dilihat dari dua segi pengaruh yaitu:
a) Peningkatan
profesional
Peningkatan
profesional bertujuan untuk menmbah dan mempertinggi kemampuan petugas dalam
bidang profesinya, baik pengetahuannya, keterampilannya, maupun sikap profesionalnya.
b) Peningkatan
administratif
Peningkatan
administratif dapat dicapai dengan peningkatan kemampuan dan kemauan
berpartisipasi dari setiap anggotanya; termasuk kemampuan dan kemauan memikul
tanggungjawab.
e.
Mutasi
Mutasi
berarti perubahan. Pembinaan dan peningkatan profesional dan administratif akan
membawa berbagai p[erubahan:
1)
Mutasi tugas/tanggung
jawab
2)
Mutasi tempat
3)
Mutasi status
Pendayagunaan potensi manusia harus
disesuaikan dengan situasi, dengan kebuituhan da dengan kemampuan
personilnya.Setiap perubahan membawa kemungkinan faktor-faktor lainya.
E.
Administrasi Keuangan
Disini pengertian adminoistrasi
dalam pengelolaan keuangan yang meliputi antara lain;
1) Asas
pemisahan tugas (Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan)
2) Perenanaan
anggaran tahunan sekolah (RAPBS)
3) Ketatausahaan
keuangan sekolah meliputi:
a. Daar
hukum
b. Pembukuan
setiap transaksi
c. Pertanggungjawaban
d. Pelaporan,
dan
e. Pendapatan
4) Pengawasan
5) Jadwal
kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan sekolah.
6) Contoh-contohmengenai
ketatausahaan keuangan sekolah dan format pelaporan.
Salah
satu keuangan yang memerlukan pengelolaan yang tertib adalah keuangan bantuan
operasional sekolah (BOS) tetap mengacu pada konsep manajemen berbasis sekolah
(School Based Management) yang mengandung arti,yaitu:
1. Swakelola
dan partisipatif
Pelaksanaan
program dilakukan secara swaelola(direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri)
dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi secara
aktif dlam memberi dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Transparan
Pengelolaan
dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat
memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengedalian terhadap
pelaksanaan program.
3. Akuntabel
Pengelolaan
dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang
sudah ada dan disepakati oleh guru dan warga sekolah.
4. Demokrasi
Penyusunan
perencanaan, pengembalian keputusan dan pemecahan masalah ditempuh melalui jalan
musyawarah /mufakat dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengajukan
saran, kriti atau pendapat.
5. Efektif
dan efesien
Dana
BOS harus digunakan atau dimanfaatkan secara efektif dan efesien sesuai dengan
ketentuan yang ada.Efektif berarti penggunaan sesuai dengan tujuan bersama.
Sedangkan efesien dana dimanfaatkan sehemat mungkin.
6. Tertib
administrasi dan pelaporan.
Sekolah
ppenerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan.
7. Saling
percaya
Saling
percaya sangat dibutuhkan sehingga tidak ada saling mencurigai. Pemberian dana
berlandaskan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan
penerima dana. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kepercayaan tersebut
dengan memegang amanah dan komitmen yang ditunjukkan semata-mata hanya untuk
membangun pendidikan yang lebih baik.
F.
Administrasi Humas
1.
pengertian Humas
Setiap
organisasi ataupun instansi pemerintah terdapat suatu unsur yang berhubungan
dengan komunikasi dan yang berperan dalam komunikasi tersebut adalah HUMAS atau
hubungan masyarakat.Tugas HUMAS adalah melakukan publisitas tentang kegiatan
organisasi yang patut diketahui oleh pihak luar secara luas. Kegiatannya
dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-penerangan
untuk menciptakan pemahaman sebaik-baiknya di kalangan masyarakat luas mengenai
tugas-tugas dan fungsi yang diemban organisasi kerja tersebut termasuk juga
mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan berdasarkan
volume dan beban kerjanya.
Berdasarkan uraian diatas maka humas
di lingkungan organisasi kerja/instansi pemerintah termasuk juga di bidang
pendidikan harus diartikan sebagai “rangkaian kegiatan organissi/instansi untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu
diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan kerja secara sadar dan suka rela”.
Hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga
masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam
memperbaiki sekolah. Hubungan dengan masyarakat juga disebut Public Relation
adalah sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan
nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga
penyelenggara.
2.
Fungsi dan Tujuan Humas
a.
Fungsi
fungsi
pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat
umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo
masyarakat terhadap sekolah tersebut. Fungsi hubungan sekolah dengan
masyarakat:
1) Mengatur
hubungan sekolah dengan orang tua
2) Memelihara
hubungan baik dengan komite sekolah
3) Memelihara
dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta
dan organisasi nasional.
4) Memberi
pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam teknik
komunikasi (majalah,surat kabar, dan mendatangkan sumber)
5) Mengadakan
kerjasama dengan pihak terkait
6) Mengadakan
kerjasama dengan komite
7) Mengadakan
kerjasama dengan pihak swasta
8) Mengadakan
studi lapangan dan studi banding ke daerah lain.
9) Mengadakan
pertemuan dengan orang tua murid
b.
tujuan
hubungan
sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah dimata
masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan
program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuuhan dan
cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok-sosok
individu yang mapan secara intelektual dan spiritual.
Tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya adalah:
1) Memberi
penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan
perkembangannya.
2) Menampung
saran-saran dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan
pembinaan dan pengembangan sekolah.
3) Dapat
memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga
sekolah sendiri.
c.
sasaran
1)
humas sebagai penghubung jarak dari pihak sekolah dengan masyarakat selalu
dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan
masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekoplah dalam mencapai
kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi dimata
masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didikyang cerdas,
berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan
masyarakat.
2)
terciptanya hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu
diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.
3)
Untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan
terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan
bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah
untuk mensukseskan program-program kerjanya.
d.
tugas pokok Humas
wakil
sekolah Bidang Hubungan Masyarakat mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalm
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Memberikan
informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak
lain yanng membutuhkannya.
2) Membantu
pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi
kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3) Membantu
kepala sekolah mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi
yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat
tertentu.
4) Membantu
kepala sekolah dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang
berhubungan dengan pelaksanaan kepada masyarakat sebagai akibat dari
komuniskasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan
untuk penyempurnaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
5) Melaporkan
tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah
pendidikan
6) Membantu
kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan kerjasama
7) Menyusun
rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
8) Menunjukkan
pergantian keadaan pendapat umum
9) Menyusun
laporan pelaksanaan kegiatan Humas secara berkala.
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, guru yang
berperan sebagai administrasi Humas harus memperhatikan asas-asas tertentu
sebagai berikut:
1) Objek
yang resmi
Semua
informasi dan pemberitahuan yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan
suara resmi dari instansi/ lembaga yang bersangkutan. Oleh karena itu,
imformasi yang dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan yang
dijalankan pemimpin
2) Organisasi
yang tertib dan Berdisiplin
3) Humas
hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas pokok organisasi atau lembaga
berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan
keluar yang efektifpula. Situasi itu
memungkinkan informasi atau pemberitaan yang keluar tidak akan berbeda dengan
kenyataan dalam jangka waktu yang relatif singkat
4) Informasi
harus bersifat mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartsipasi atau ikut
memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat. Oleh karena itu informasi
atau pemberitaan tidak sekedar tidak sekedar dilihat dari indormasi, tetapi
juga dari pihak penerima informasi
5) Kontinuitas
informasi
6) Humas
harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinue sesuai
dengan kebutuhan. Untuk itu informasi secara lisan atau tertulis dapat
dilakukan secara berkala dan pada waktu-waktu tertentu.
Bentuk konkret hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah dengan terbentuknya komite sekolah atau dewan
sekolah.Komite sekolah beranggotakan para orang tua peserta didik ditambah
dengan para praktisi dan pakar pendidikan serta tokoh masyarakat lainnya.komite
sekolah berperan ikut memikirkan, memberi masukan dan membantu memajukan
sekolah dengan segala aspeknya.
2.6 Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan
Prinsip artinya titik tolak.Jika yang dimaksudkan adalah prinsip administrasi,
artinya titik tolak keberangkatan administrasi. Prinsip merupakan sesuatu yang
sangat kuat, absolut, dan tidak boleh dinafikan dalam pelaksanaan program
tertentu. Hal tersebut tertentu, karena merupakan acuan dan tujuan subtansi
pelaksanaan setiap kegiatan.
Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik
tolak pada prinsip yang mendasar.Prinsip ini diartikan pula sebagai dasar
pijakan, artinya sebagai dasar dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip
administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Efisiensi
Tenaga
administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber,
tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator yang
profesional harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengelola
aktivitas pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya tinggi.
Penghamburan biaya dan penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan
pengelolaan administrasi yang buruk, sehingga akan berdampak negatif dan
merugikan kepentingan internal institusinya dan kepentingan eksternal yang
dilayaninya.
Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek administrasi harus diorganisasikan
dengan baik, sehingga penerapan prinsip efisiensi benar-benar relefan dengan
tujuaannya.Pengorganisasian meupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud satu kesatuan
usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam pengorganisasian
terdapat adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggunga jawab secara rinci menurut
bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptanya adanya hubungan kerjasama
yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Ngalim
purwanto,1998:16).
2. Prinsip Pengelolaan
Administrator adalah manajer yang bekerja dengan
langkah-langkah manajemen yang baik, yaitu merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, dan mengontrol.Dengan demikian, target yang dituju dengan mudah
dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi
yang jelas sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis
atau sistematis dan mendahulukan sekala prioritas sebagaimana mengatur dan
menjadwalkan program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.Program
jangka pendek dilaksanakan sekaligus sebagai bagian awal dari program jangka
menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah dilaksanakan sebagai awal
menuju program jangka panjang.Dengan demikian, semua pelaksaan program saling
memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai target.
Menurut Ngalim purwanto (1998:15), setiap program
memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah
suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu, si
perencana merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana
dikerjakannya. Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal berikut:
1. Menentukan dan
merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2. Meneliti
masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3. Mengumpulkan data dan
informasi-informasi yang diperlukan.
4. Menentukan tahap-tahap
atau rangkaian tindakan.
5. Merumuskan bagaimana
masalah-masalah itu dapat dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan
diselesaikan.
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Administrator
bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan tugasnya.
Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas dasar
sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan
terabaikan bahkan akan hanya memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar
tanggung jawab administrator hanya akan kejalinan seluruh tugas administratif
yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor dengan baik dan benar.
Dikelola artinya diurus dangan baik dan benar yang
mengikuti sistem yang sudah terbangun seebelumnya.Sistem dan tata kerja
mengikuti visi dan misi yang ditetapkan sebelumnya.Sebuah lembaga pendidikan
memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibut pola kerja terpadu berkaitan
dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan dapat menjadi unsur
yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.
4. Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif
Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik
dengan semua bawahanya, cerdas merealisasikan human relationship.Pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan
menyarankan.Sebaliknya, bawahan yang baik tidak pernah mengugat dan gusar
kepada atasan, melainkan meluruskan dan meluruskan sepanjang masih dalam
konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati.
Dengan demikian, semua bekerja atas kesadaran penuh,
ikhlas dan tidak merasa ditekan atau dipaksa.Kesaadaran ini sangat berperan
dalam pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan dan sistem administrasi.Gaya
kepemimpinan yang tepat adalah apabila admidtrator memperhitungkan taraf
kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada. Bila dalam organisasi
telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum memadai, pemimpin yang
berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk menyelesaikan tugas
pekerjaannya (yusak burhanuddin,2005:218).
5. Prinsip Kerjasama
Pengembangan kerjasama dilakukan secara sinergis,
profesional, proporsional. Administrator memahami jenis pekerjaan yang
diembankan, mengerti apa yang apa yang dikerjakan sebagai tugas dan
keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang sinergis, dilakukan pembagian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam
menjalankan tugas-tugas tersebut.
Kerjasama
dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti
kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya
kamuflase belaka.Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan
sekolah dalam kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Administrasi
pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian administrasi
pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut
pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi, dan ketatausahaan.
Lingkup
pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga tergantung pada aras
(level) tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat kelas sampai
pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin luas cakupannya makin banyak
yang terlibat dan makin kompleksnya permasalahannya
Sebagai tenaga
kependidikan, khususnya guru, wawasan tentang administrasi pendidikan amat
penting karena pemahaman tentang latar kerja guru. Wawasan itu dapat
membantunya mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugasnya.
3.2
Saran
Administrasi pendidikan sangat diperlukan
dalam kegiatan pendidkan guna untuk mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dan tidak hanya itu dapat juga menginventaris kelengkapan media-media
atau sarana belajar. Apabila suatu sekolah tidak menggunakan administrasi
pendidikan maka sekolah itu tidak akan berhasil dan cenderung kacau.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soetjipto dan
Kosasi, R.(2007), Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
2. Asmara, H.
(2015). Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
3. Cilbertson
(1982).
4. UU No. 20 tahun
2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional.
5. Lengenecker,
1964.
6. Peraturan
Pemerintah Nomor 38 tahun 1992, pasal 20. Tentang tenaga kependidikan.
Pertanyaan dan Jawaban
Nur Azizah
1. 1Sebutkan komponen dasar/ unsur- unsur pokok dari
administrasi pendidikan?
Di dalam
administrasi pendidikan terdapat beberapa unsur pokok, diantaranya:
a. Adanya
sekelompok manusia ( sedikitnya dua orang),
b. Adanya tujuan
yang hendak di capai besama,
c. Adanya tugas/
fungsi yang harus dilaksanakan, dan
d. Adanya
perlengkapan dan peralatan atau media yang akan di gunakan.
2.
Apa konsep Administrasi Pendidikan
Sistem
Pendidikan Nasional adalah satu kesatuan yang terpadu dari semua satuan dan
kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya untuk mengusahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional(UU no 2 Tahun 1989 pasal 1 ayat 3).
3.
Apa perlunya manajer pendidikan memahami/ menguasai
administrasi personil?
Seorang manajer
pendidikan sangatlah perlu untuk memahami administrasi personalia atau
kepegawaian, karena seorang manajer harus bisa mengkondisikan personil sesuai
dengan bidang dan profesinya masing- masing dan mengkoordinasikan setiap tugas
pegawaiannya.
Subechi
1. Apakah yang
menjadi esensi administrasi pendidikan?
Pada prinsipnya
administrasi pendidikan merupakan aplikasi ilmu administrasi ke dalam lapangan
pendidikan , prinsip tersebut sebagai bagian dari “ applied scinces”
Burhanuddin mengatakan : arti dan nilai administrasi pendidikan maupun funsi- fungsinya adalah juga merupakan
rangkaian konsep dari rumusan administrasi dan manajemen pada umumnya. Hanya
saja khusus karena mempunyai perbedaan objek dan tujuan spesifikasinya,
sementara fungsi dan strateginya managerial yang digunakan pada hakekatnya sama
dengan apa yang diterapkan dalam lapangan manajemen pada umumnya.
Dhandy
1.
Apakah hubungan antara pendidikan dengan administrasi
pendidikan?
Hubungan antara
pendidikan dengan administrasi pendidikan. Pekerjaan administrasi pendidikan
itu sifatnya kolaboratif, yaitu pekerjaan yang didasarkan atas kerjasama dan
bukan bersifat individual. Sebagai tenaga kependidikan, khususnya guru wawasan
tentang administrasi pendidikan sangat penting karenapemahaman tentang latar
kerja. Wawasan itu dapat membantu mengambil keputusan yang tepat dalam
melaksanakan tugasnya.
Ana
1.
Kapan pelaksanaan administrasi pendidikan?
Administrasi
pendidikan dibuat sebelum sekolah itu berdiri karena administrasi pendidikan
adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan, jadi
perencanaanya tersebut dibuat sebelum sekolah itu berdiri.
Fadli
1.
Jelaskan tahapan proses yang merupakan daur(siklus)
proses sebagai fungsi administrasi pendidikan menengah
kegiatan tersebut harus dikelola
melalui suatu tahapa proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pegkoordinasian, pembiayaan,
pemantauan, dan penilaian seprti telah disinggung secara garis besar pada
bagian terdahulu. Di bawah ini akan di uraikan proses tersebut secara lebih
rinci.
a. Perencanaan
Adalah pemilihan dari sejumlah
alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang
dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang di maksud dengan sumber
meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita
mengenal beberapa tahap, yaitu tahap : (a) identifikasi masalah, (b) perumusan
masalah, (c) penetapan tujuan, (d) identifikasi alternatif, (e) pemilihan
alternatif, dan (f) elaborasi alternatif.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih orang- orang serta
mengalokasikan prasarana dan sarana untuk menunjung tugas orang- orang itu
dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan
pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-
orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya
tujuan sekolah itu.
c. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu
usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti
yang di kehendaki.
d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan
sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di
sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya
dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
e. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan
mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan
menengah. Kegiatan ini di mulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan
dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan
anggaran tersebut.
f. Penilaian
Dalam waktu- waktu tertentu, sekolah
pada umumnya atau anggota organisasi sekolah seperti guru, kepala sekolah, dan
murid pada khususnya harus melakukan
penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta
mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan.
Langganan:
Postingan (Atom)