Rabu, 02 Januari 2019

Administrasi Pendidikan



MAKALAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan
Dosen Pengampu :Dewi Mardhiyana, M.Pd.

DisusunOleh :
1.     DWI FATIMAH                              (0717010831)
2.     KAMILIA NOVIANTI NUR A.     (0717011031)
3.     NUR KHABIBAH                           (0717011241)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2018


KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan atas kehendak-Nya makalah ini dapat diselesaikan walaupun makalah ini masih banyak kekurangan.Kami harap bisa diterima dan dapat memberi saran dan kritik yang baik. Sholawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW manusia termulia sepanjang zaman.
Makalah yang berjudul “Administrasi Pendidikan” ini membahas mengenai konsep administrasi pendidikan, baik di lihat dari proses, substansi, serta pendekatannya secara makro. Ruang lingkup bidang garapan administrasi pendidikan dan fungsi umum administrasi pendidikan dan penerapannya di sekolah dilihat dari peran guru.
Penulisan makalh ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan.Dalam penyusunan makalah ini penulis tidaklah sendiri, namun mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Ibu Dewi Mardhyana, M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan yang telah memberikan arahan dalam penulisan makalah ini,
2.      Teman-teman yang tersayang yang telah berjuang untuk memberikan semangat dalam penulisan makalah ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya meskipun kurang komperhensif.Penulis berharap makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua.Amin yaa robbal’alamin.


Pekalongan, 23November 2018

Penulis


DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 
1.1  Latar Belakang 4
1.2  Rumusan Masalah 4
1.3  Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Administrasi 5
2.2  Fungsi Administrasi 5
2.3  Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah 7
2.4  Peranan Gurudalam Administrasi Pendidikan 8
2.5  Jenis Administrasi Pendidikan dalam Sekolah Menengah 8
2.6  Prinsip Administrasi Pendidikan 20
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan 24
3.2 Saran 24
Daftar Pustaka 25









BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Administrasi  pendidikan seringkali disalah artikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan.Namun dari uraian berikut ini adalah bukan sekedar itu.Mendefisinikan administrasi  pendidikan sebenarnya adalah mudah,karena ia menyangkut pengertian yang luas.Culbertson(1982) mengatakan bahwa Schwab pada tahunenam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan. Angka ini ia perkirakan dari berbagai fenomena yang ada kaitanya dengan administrasi pendidikan, seperti masyarakat, sekolah guru,murid, orangtua, dan variabel yang berhubungan dengan itu.


1.2  RUMUSAN MASALAH
Rumusanmasalah yang terdapatpadamakalahyaitu :
1.        Apa pengertian dari administrasi pendidikan?
2.        Apa fungsi administrasi pendidikan?
3.        Apa lingkup bidang garapan administrasi pendidikan menengah?
4.        Bagaimana peran guru dalam administrasi pendidikan?
5.        Apa saja jenis administrasi pendidikan dalam sekolah menengah?
6.        Apa prinsip dari administrasi pendidikan ?

1.3TUJUAN
Tujuan yang terdapatpadamakalahyaitu :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari administrasi pendidikan
2.      Untuk mengetahui fungsi administrasi pendidikan
3.      Untuk mengetahui lingkup garapan administrasi pendidikan menengah
4.      Untuk mengetahui peran guru dalam administrasi pendidikan
5.      Untuk megetahui jenis administrasi pendidikan dalam sekolah menengah
6.      Untuk mengetahui prinsip administrasi pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Pendidikan
Menurut asal katanya, (etimologis) administrasi adalah dari bahasa Latin yang terdiri  dari AD + MINISTARE yang berarti melayani, membantu, dan memenuhi. (Hadari Nawawi.1983:5). Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No.20 tahun 2003 pasal 1)
Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentan dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Administrasi pendidikan juga mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian. Jadi, administrasi pendidikan adalah kerjasama yang melalui prose untuk mencapai tujuan pendidikan.

2.2 Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu di mulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan, dalam hal ini tujuan sekolah menengah. Hal ini di sebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan administrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu( longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
A.    Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah perlu dibicarakan di sini karena alasa sebagai berikut: (a) tujuan pendidikan mnengah merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasioal oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan eduanya perlu dilakukan, (b) tujuan pendidikan menengah merupakan titik perangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah menengah, dan (c) tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan keiatan administrasi pendidikan dijenjang pendidikan itu. Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989  di sebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
B.     Proses sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan Menengah
Agar kegiatan dalam kompenen administrasi pendidikan menengah dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapa proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pegkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seprti telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan di uraikan proses tersebut secara lebih rinci.
a.       Perencanaan
Adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang di maksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap : (a) identifikasi masalah, (b) perumusan masalah, (c) penetapan tujuan, (d) identifikasi alternatif, (e) pemilihan alternatif, dan (f) elaborasi alternatif.
b.      Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih orang- orang serta mengalokasikan prasarana dan sarana untuk menunjung tugas orang- orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang- orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.





c.       Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang di kehendaki.
d.      Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
e.       Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini di mulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
f.       Penilaian
Dalam waktu- waktu tertentu, sekolah pada umumnya atau anggota organisasi sekolah seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya  harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan.
2.3 Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah
A.    Administrasi pendidikan menengah merupakan bentuk kerja sama personel pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah. Tujuan umum yang akan dicapai dalam kerja sama itu adalah membentuk kepribadian murid sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sesuai dengan tingkat perkembangannya pada usia pendidikan menengah. Tujuan itu dapat dijabarkan ke dalam tujuan antara, yaitu tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum, dan tujuan instruksional khusus.
B.     Administrasi pendidikan menengah merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan menengah, dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya.
C.     Administrasi pendidikan menengah merupakan usaha untuk melakukan manajeman sistem pendidikan menengah.
D.    Administrasi pendidikan menengah merupakan kegiatan memimpin, mengambil keputusan, serta komunikasi dalam organisasi sekolah sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan menengah itu.

2.4 Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
    Telah disebutkan dalam Bab 1 bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen- komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keungan dan hubungan sekolah- masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992, pasal 20 disebutkan bahwa :” Tenaga kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di pilih dari kalangan guru”. Ini berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan kegiatan  administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguh- sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jika karier yang di tempuhnya nanti adalah menjadi pengawas, kepala sekolah atau pengelola satuan pendidikan yang lain.
2.5 Jenis  Administrasi Pendidikan dalam Sekolah Menengah
     Setelah mempelajari bab ini mahasiswa di harapkan dapat memahami kegiatan administrasi pendidikan di sekolah yang meliputi administrasi: kurikulum, kesiswaan, personel, prasarana dan sarana, keuangan, layanan khusus, dan hubungan sekolah masyarakat, serta peranan guru dalam kegiatan tersebut.Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung belajar-mengajar. Guru perlu memahami faktor- faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar. Di bawah ini, akan diuraikan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam pelaksanaan administrasi pendidikan itu.
       Di bawah ini, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan.
A.    Administrasi Kurikulum
a)      Pengertian Kurikulum
Pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang- undang Sistem Pemdidikan Nasional No.20 Tahun menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pen pendidikan tertentu.
Nana Syaodah, (1997) menjelaskan ada tiga konsep yang terkait dengan kurikulum :
a.       Kurikulum merupakan inti pokok yang substansi kegiatan disekolah. Kurikulum berisi perencanaan kegiatan belajar serta tujuan yang akan dicapai.
b.      Kurikulum dipandang sebagai suatu sistem yang meliputi sistem sekolah, sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat. Dalam hal ini, tercakup tata laksana perencanaan kurikulum, pelaksanaan serta evaluasi dan penyempurnaan kurikulum.
c.       Kurikulum sebagai suatu studi yang dikaji oleh para ahli di bidang kurikulum.
Peran sentral guru sangat dibutuhkan untuk memahami visi-misi dan tujuan sekolah dan menjabarkan ke dalam sebuah isi kurikulum dan pembelajaran, kegiatan kesiswan, penciptaan kultur/ budaya sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas.
Perencanaan kurikulum oleh guru antara lain meliputi penyusunan program pengajaran caturwulan, serta penyusunan satuan pelajaran, persiapan mengajar.
Dalam pengembangan kurikulum ini guru/ bidang studi ikut berperan dalam:
Penyusunan dan pengembangan satuan pengajaran atau RPP
                                i.            Pelaksanaan proses belajar mengajar
                              ii.            Pengaturan ruang belajar
                            iii.            Kegiatan kokurikulerdan kurikuler
                            iv.            Evaluasi hasil belajar
Administrasi Bahan Ajar
a.       Buku pegangan
Buku pegangan digunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat normatif, adaptif dan produktif.
b.      Buku pelengkap
Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi
c.       Buku sumber
Buku ini dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu/ keterampilan.
d.      Buku bacaan
Buku ini dapat digunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan yang bersifat relatif.
B.     Administrasi Kesiswaan
Siswa merupakan salah satu sub sistem yang penting dalam sistem pengelolaan pendidikan di sekolah. Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi siswa menjadi lulusn yang dikehendakioleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu di antaranya:
1.      Dalam peneriamaan siswa
2.      Dalam masa orientasi
3.      Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas
4.      Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi
5.      Menciptakan disliplin sekolah atau kelas yang baik
C.     Administrasi sarana dan prasarana
Secara Etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi/ tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana  pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasaana diantaranya:
1.      Berdasarkan konsepsi lama dan modern
Di artikan sebagai sebuah sistem yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah.
2.      Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu
Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan prasarana di sekolah melalui penggunaan disiplin, seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah, seperangkat kegiatan untuk mempertahankankeutuhan dan keamanan dari sarana yang ada di sekolah.
Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektifdan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada.
·         Prinsip dan tata tertib pemeliharaan sarana dan prasarana
Setiap sekolah memiliki prinsip- prinsip dan tata tertib mengenai penggunaan dan pemeliharaan sarana dan praarana sekolah, hal itu bertujuan untuk mempermudah administrator dalam mengawasi dan mengatur sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut.
·         Komponen  administrasi sarana dan prasarana pendidikan
1.      Lahan
Lahan yang diperlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap.
2.      Ruangan
Ruangan pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori  dan praktik. Sedangkan ruangan administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Serta ruangan penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
3.      Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu: fungsi pendidikan, fungsi administrasi, dan fungsi penunjang.
Fungsi administrasi yang di pandang perlu dilaksanakan kesiswaan secara khusus oleh kepala sekolah adalah:
1.)    Perencanaan
Dapat dipandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang secara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan, prinsip- prinsip dasar dan data atau informasi yang terkait.
2.)    Pengorganisasian
Adalah suatu proses yang menyangkut perumusan dan rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang berdasarkan struktur organisasiformal kepada orang- orang yang memiliki kesanggupan dan kemampuan melaksanakannya sebagai prasyarat bagi terciptanya kerjasama yang harmonis dan optimal ke arah tercapainya tujuan secatra efektif dan efisien.
3.)    Menggerakan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolahuntuk memberikan pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
·         Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah
1.      Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam pembelajaran.
3.      Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses pembelajaran.
4.      Membina dan membimbingbsiswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat- sifat individunya.
D.    Administrasi personil
1.      Pengertian
Menurut asal katanya, ( etimologis) administrasi adalah dari bahasa latin yang terdiri dari AD+MINISTRARE yang berarti melayani, membantu, dan mematuhi. Administrasi personil upaya melayani atau membantu personil agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2.      Supervisi dan administrasi personil
Supervisi merupakan pengawasan terhadap unsur manusia yang terlibat dalam administrasi. Supervisi mempunyai hubungan lebih langsung degan administrasi personil. Masalah administrasi personil agar terselesaikan diperlukan supervisu.
3.      Unsur – unsur kegiatan administrasi personil
Keberhasilan program pendidikan tidak hanya tergantung pada konsep-konsepprogram yang disusun dengan cermat dan teliti saja, akan tetapi juga dalam mendauyakan personil yang mempunyai kesanggupan dan keinginan untuk berprestasi, tanpa personil yang cakap, program pendidikan yang bagaimanapun baiknya tidak akan berhasil. Kesanggupan dan kegairahan personil dalam pelaksanaan program kesanggupan dan kegairahan personil dalam pelaksanaan program tergantung pada pembinaan dan pengembangannya, yang mulai sejak seleksinya; dengan kata lain, tergantung pada administrasinya.
Unsur-unsur kegiatan yang tercangkup dalam administrasi personil sebagai suatu proses yang menyeluruh dan berhubung-hubungan adalah:
a.       Pengadaan
Dalam pengadaan ini tercangkup:
1)      Seleksi
2)      Pengangkatan
3)      Penempatan/penugasan.
Usaha untuk mengisi kedudukan disekolah memerlukan prosedur yang teliti supaya dapat menghasilkan penenmpatan personil yang bermutu dan cocok untuk kedudukan yang akan dipercayakan kepadanya. Tugas dan kewajiban calon disusun dalam membentuk spesifikasi pekerjaan dan atas dasar ini ditetapkan standar seleksi untuk menilai kemampuan calon yang memenuhi persyaratan seleksi, baik kualitatif maupun kuantitatif, mendapat pengangkatan secara formal dengan surat keputusan pengangkatan. Berdasarkan pengangkatan itu diserahkanlah kepada petugas baru itu kewajiban dan tanggung jawab tertentu, dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikannya, pengalamanya, kualifikasi profesional dan minatnya.

b.      Orientasi
Kegiatan orientasi bermaksud memberikan kesiapan sikap mental dan sosial; kepada petugas baru, supaya dia dapat mrngefektifkan sega potensi yang dimilikinya secara maksimal dalam lingkungan kerja yang baru.
c.       Pembinaan
Petugas yang sudah dapat menyesuaikan diri dan mengefektifkan potensinya, harus tetap mendapat motivasi, dorongan, dan bantuan agar tidak menurun efktifitasnya dan tetap produktif, pembinaan ini dilihat dari dua segi :
1)      Pembinaan profesional bertujuan agar petugas tetap bergairah mengefektifkan kemampuan profesionalnya, tetap berusaha menjadi anggota yang kreatif dan produktif.
2)      Pembinaan sosial bertujuan untuk memelihara kepuasan kerja dalam kelompok. Kesadaran bahwa setiappetugas melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan bersama dan dengan jalan bekerja sama, harus selalu dipelihara.
d.      Peningkatan
1)      Agar usaha mendapatkan kemajuan dan peningkatan dalam usaha berupa peningkatan hasil usaha melalui peningkatan prosesnya. Peningkatan ini dapat dicapai melalui manusianya. Tanpa peningkatan personil diharapkan peningkatan hasil atau proses bekerja.
2)      Dalam peningkatan personil harus dilihat dari dua segi pengaruh yaitu:
a)      Peningkatan profesional
Peningkatan profesional bertujuan untuk menmbah dan mempertinggi kemampuan petugas dalam bidang profesinya, baik pengetahuannya, keterampilannya, maupun sikap profesionalnya.
b)      Peningkatan administratif
Peningkatan administratif dapat dicapai dengan peningkatan kemampuan dan kemauan berpartisipasi dari setiap anggotanya; termasuk kemampuan dan kemauan memikul tanggungjawab.
e.               Mutasi
Mutasi berarti perubahan. Pembinaan dan peningkatan profesional dan administratif akan membawa berbagai p[erubahan:
1)              Mutasi tugas/tanggung jawab
2)              Mutasi tempat
3)              Mutasi status
Pendayagunaan potensi manusia harus disesuaikan dengan situasi, dengan kebuituhan da dengan kemampuan personilnya.Setiap perubahan membawa kemungkinan faktor-faktor lainya.
E. Administrasi Keuangan
            Disini pengertian adminoistrasi dalam pengelolaan keuangan yang meliputi antara lain;
1)      Asas pemisahan tugas (Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan)
2)      Perenanaan anggaran tahunan sekolah (RAPBS)
3)      Ketatausahaan keuangan sekolah meliputi:
a.       Daar hukum
b.      Pembukuan setiap transaksi
c.       Pertanggungjawaban
d.      Pelaporan, dan
e.       Pendapatan
4)      Pengawasan
5)      Jadwal kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan sekolah.
6)      Contoh-contohmengenai ketatausahaan keuangan sekolah dan format pelaporan.

Salah satu keuangan yang memerlukan pengelolaan yang tertib adalah keuangan bantuan operasional sekolah (BOS) tetap mengacu pada konsep manajemen berbasis sekolah (School Based Management) yang mengandung arti,yaitu:
1.      Swakelola dan partisipatif
Pelaksanaan program dilakukan secara swaelola(direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri) dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dlam memberi dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.      Transparan
Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengedalian terhadap pelaksanaan program.
3.      Akuntabel
Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang sudah ada dan disepakati oleh guru dan warga sekolah.
4.      Demokrasi
Penyusunan perencanaan, pengembalian keputusan dan pemecahan masalah ditempuh melalui jalan musyawarah /mufakat dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengajukan saran, kriti atau pendapat.
5.      Efektif dan efesien
Dana BOS harus digunakan atau dimanfaatkan secara efektif dan efesien sesuai dengan ketentuan yang ada.Efektif berarti penggunaan sesuai dengan tujuan bersama. Sedangkan efesien dana dimanfaatkan sehemat mungkin.
6.      Tertib administrasi dan pelaporan.
Sekolah ppenerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
7.      Saling percaya
Saling percaya sangat dibutuhkan sehingga tidak ada saling mencurigai. Pemberian dana berlandaskan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan penerima dana. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dan komitmen yang ditunjukkan semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang lebih baik.
F. Administrasi Humas
1. pengertian Humas
Setiap organisasi ataupun instansi pemerintah terdapat suatu unsur yang berhubungan dengan komunikasi dan yang berperan dalam komunikasi tersebut adalah HUMAS atau hubungan masyarakat.Tugas HUMAS adalah melakukan publisitas tentang kegiatan organisasi yang patut diketahui oleh pihak luar secara luas. Kegiatannya dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-penerangan untuk menciptakan pemahaman sebaik-baiknya di kalangan masyarakat luas mengenai tugas-tugas dan fungsi yang diemban organisasi kerja tersebut termasuk juga mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan berdasarkan volume dan beban kerjanya.
            Berdasarkan uraian diatas maka humas di lingkungan organisasi kerja/instansi pemerintah termasuk juga di bidang pendidikan harus diartikan sebagai “rangkaian kegiatan organissi/instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan suka rela”.
            Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah. Hubungan dengan masyarakat juga disebut Public Relation adalah sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga penyelenggara.
2. Fungsi dan Tujuan Humas
a. Fungsi
fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat:
1)      Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua
2)      Memelihara hubungan baik dengan komite sekolah
3)      Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional.
4)      Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam teknik komunikasi (majalah,surat kabar, dan mendatangkan sumber)
5)      Mengadakan kerjasama dengan pihak terkait
6)      Mengadakan kerjasama dengan komite
7)      Mengadakan kerjasama dengan pihak swasta
8)      Mengadakan studi lapangan dan studi banding ke daerah lain.
9)      Mengadakan pertemuan dengan orang tua murid
b. tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah dimata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok-sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual.
Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya adalah:
1)      Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.
2)      Menampung saran-saran dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
3)      Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
c. sasaran
1) humas sebagai penghubung jarak dari pihak sekolah dengan masyarakat selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekoplah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi dimata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didikyang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
2) terciptanya hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.
3) Untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan program-program kerjanya.
d. tugas pokok Humas
wakil sekolah Bidang Hubungan Masyarakat mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalm kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1)      Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yanng membutuhkannya.
2)      Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3)      Membantu kepala sekolah mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4)      Membantu kepala sekolah dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komuniskasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
5)      Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan
6)      Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan kerjasama
7)      Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
8)      Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum
9)      Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Humas secara berkala.
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, guru yang berperan sebagai administrasi Humas harus memperhatikan asas-asas tertentu sebagai berikut:
1)      Objek yang resmi
Semua informasi dan pemberitahuan yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan suara resmi dari instansi/ lembaga yang bersangkutan. Oleh karena itu, imformasi yang dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan yang dijalankan pemimpin
2)      Organisasi yang tertib dan Berdisiplin
3)      Humas hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas pokok organisasi atau lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan keluar  yang efektifpula. Situasi itu memungkinkan informasi atau pemberitaan yang keluar tidak akan berbeda dengan kenyataan dalam jangka waktu yang relatif singkat
4)      Informasi harus bersifat mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartsipasi atau ikut memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat. Oleh karena itu informasi atau pemberitaan tidak sekedar tidak sekedar dilihat dari indormasi, tetapi juga dari pihak penerima informasi
5)      Kontinuitas informasi
6)      Humas harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinue sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu informasi secara lisan atau tertulis dapat dilakukan secara berkala dan pada waktu-waktu tertentu.
Bentuk konkret hubungan sekolah dengan masyarakat adalah dengan terbentuknya komite sekolah atau dewan sekolah.Komite sekolah beranggotakan para orang tua peserta didik ditambah dengan para praktisi dan pakar pendidikan serta tokoh masyarakat lainnya.komite sekolah berperan ikut memikirkan, memberi masukan dan membantu memajukan sekolah dengan segala aspeknya.
2.6 Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan
            Prinsip artinya titik tolak.Jika yang dimaksudkan adalah prinsip administrasi, artinya titik tolak keberangkatan administrasi. Prinsip merupakan sesuatu yang sangat  kuat, absolut, dan tidak boleh dinafikan dalam pelaksanaan program tertentu. Hal tersebut tertentu, karena merupakan acuan dan tujuan subtansi pelaksanaan setiap kegiatan.
            Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik tolak pada prinsip yang mendasar.Prinsip ini diartikan pula sebagai dasar pijakan, artinya sebagai dasar dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1.     Prinsip Efisiensi
            Tenaga administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator yang profesional harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengelola aktivitas pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya tinggi. Penghamburan biaya dan penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan pengelolaan administrasi yang buruk, sehingga akan berdampak negatif dan merugikan kepentingan internal institusinya dan kepentingan eksternal yang dilayaninya.
            Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek administrasi harus diorganisasikan dengan baik, sehingga penerapan prinsip efisiensi benar-benar relefan dengan tujuaannya.Pengorganisasian meupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud satu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggunga jawab secara rinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptanya adanya hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Ngalim purwanto,1998:16).


2.     Prinsip Pengelolaan
Administrator adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang baik, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol.Dengan demikian, target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi yang jelas sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.Program jangka pendek dilaksanakan sekaligus sebagai bagian awal dari program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah dilaksanakan sebagai awal menuju program jangka panjang.Dengan demikian, semua pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai target.
Menurut Ngalim purwanto (1998:15), setiap program memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu, si perencana merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana dikerjakannya. Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal berikut:
1.     Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2.     Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3.     Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
4.     Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5.     Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu dapat dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
3.   Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
            Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas dasar sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan akan hanya memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan kejalinan seluruh tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor dengan baik dan benar.
Dikelola artinya diurus dangan baik dan benar yang mengikuti sistem yang sudah terbangun seebelumnya.Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yang ditetapkan sebelumnya.Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibut pola kerja terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan dapat menjadi unsur yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.
4.   Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif
Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahanya, cerdas merealisasikan human relationship.Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan menyarankan.Sebaliknya, bawahan yang baik tidak pernah mengugat dan gusar kepada atasan, melainkan meluruskan dan meluruskan sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati. 
Dengan demikian, semua bekerja atas kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau dipaksa.Kesaadaran ini sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan dan sistem administrasi.Gaya kepemimpinan yang tepat adalah apabila admidtrator memperhitungkan taraf kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada. Bila dalam organisasi telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum memadai, pemimpin yang berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya (yusak burhanuddin,2005:218).
5.    Prinsip Kerjasama
Pengembangan kerjasama dilakukan secara sinergis, profesional, proporsional. Administrator memahami jenis pekerjaan yang diembankan, mengerti apa yang apa yang dikerjakan sebagai tugas dan keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang sinergis, dilakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
       Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya kamuflase belaka.Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan sekolah dalam kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya


















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi, dan ketatausahaan.
Lingkup pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga tergantung pada aras (level) tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat kelas sampai pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin luas cakupannya makin banyak yang terlibat dan makin kompleksnya permasalahannya
Sebagai tenaga kependidikan, khususnya guru, wawasan tentang administrasi pendidikan amat penting karena pemahaman tentang latar kerja guru. Wawasan itu dapat membantunya mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugasnya.

3.2    Saran
       Administrasi pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan pendidkan guna untuk mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan tidak hanya itu dapat juga menginventaris kelengkapan media-media atau sarana belajar. Apabila suatu sekolah tidak menggunakan administrasi pendidikan maka sekolah itu tidak akan berhasil dan cenderung kacau.





DAFTAR PUSTAKA

1.      Soetjipto dan Kosasi, R.(2007), Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
2.      Asmara, H. (2015). Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
3.      Cilbertson (1982).
4.      UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional.
5.      Lengenecker, 1964.
6.      Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 1992, pasal 20. Tentang tenaga kependidikan.
























Pertanyaan dan Jawaban
Nur Azizah
1.   1Sebutkan komponen dasar/ unsur- unsur pokok dari administrasi pendidikan?
Di dalam administrasi pendidikan terdapat beberapa unsur pokok, diantaranya:
a.       Adanya sekelompok manusia ( sedikitnya dua orang),
b.      Adanya tujuan yang hendak di capai besama,
c.       Adanya tugas/ fungsi yang harus dilaksanakan, dan
d.      Adanya perlengkapan dan peralatan atau media yang akan di gunakan.
2.    Apa konsep Administrasi Pendidikan
Sistem Pendidikan Nasional adalah satu kesatuan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional(UU no 2 Tahun 1989 pasal 1 ayat 3).
3.      Apa perlunya manajer pendidikan memahami/ menguasai administrasi personil?
Seorang manajer pendidikan sangatlah perlu untuk memahami administrasi personalia atau kepegawaian, karena seorang manajer harus bisa mengkondisikan personil sesuai dengan bidang dan profesinya masing- masing dan mengkoordinasikan setiap tugas pegawaiannya.
Subechi
1.      Apakah yang menjadi esensi administrasi pendidikan?
Pada prinsipnya administrasi pendidikan merupakan aplikasi ilmu administrasi ke dalam lapangan pendidikan , prinsip tersebut sebagai bagian dari “ applied scinces” Burhanuddin mengatakan : arti dan nilai administrasi pendidikan  maupun funsi- fungsinya adalah juga merupakan rangkaian konsep dari rumusan administrasi dan manajemen pada umumnya. Hanya saja khusus karena mempunyai perbedaan objek dan tujuan spesifikasinya, sementara fungsi dan strateginya managerial yang digunakan pada hakekatnya sama dengan apa yang diterapkan dalam lapangan manajemen pada umumnya.
Dhandy
1.      Apakah hubungan antara pendidikan dengan administrasi pendidikan?
Hubungan antara pendidikan dengan administrasi pendidikan. Pekerjaan administrasi pendidikan itu sifatnya kolaboratif, yaitu pekerjaan yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Sebagai tenaga kependidikan, khususnya guru wawasan tentang administrasi pendidikan sangat penting karenapemahaman tentang latar kerja. Wawasan itu dapat membantu mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugasnya.

Ana
1.      Kapan pelaksanaan administrasi pendidikan?
Administrasi pendidikan dibuat sebelum sekolah itu berdiri karena administrasi pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan, jadi perencanaanya tersebut dibuat sebelum sekolah itu berdiri.

Fadli
1.      Jelaskan tahapan proses yang merupakan daur(siklus) proses sebagai fungsi administrasi pendidikan menengah
kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapa proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pegkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seprti telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan di uraikan proses tersebut secara lebih rinci.
a.       Perencanaan
Adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang di maksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap : (a) identifikasi masalah, (b) perumusan masalah, (c) penetapan tujuan, (d) identifikasi alternatif, (e) pemilihan alternatif, dan (f) elaborasi alternatif.
b.      Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih orang- orang serta mengalokasikan prasarana dan sarana untuk menunjung tugas orang- orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang- orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
c.       Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang di kehendaki.
d.      Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
e.       Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini di mulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
f.       Penilaian
Dalam waktu- waktu tertentu, sekolah pada umumnya atau anggota organisasi sekolah seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya  harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar